Ikatan Kimia


Salam Brotot!
Oke, kimia mungkin merupakan salah satu pelajaran baru di bangku SMA. Ketika belajar Kimia, pasti identik dengan atom dan senyawa yang dilambangkan dengan huruf-huruf dan angka-angka. Namun bagaimana senyawa bisa terbentuk? Yaitu melalui proses pengikatan kimiawi, ada yang secara ionik, kovalen, maupun metalik.

Kenapa terjadi ikatan kimia?
Setiap unsur cenderung ingin stabil, untuk stabil, mereka harus menyerap/melepaskan elektron dari/ke unsur lain, maka berkerjasamalah dua atau lebih unsur tersebut membentuk suatu ikatan kimiawi.

Ikatan Ionik

Ikatan ionik adalah ikatan yang terjadi antara unsur-unsur logam yang cenderung melepaskan elektron (bermuatan +) dan unsur-unsur nonlogam yang cenderung menyerap elektron (bermuatan -). Agar stabil, maka muatan unsur-unsur dalam ikatan tersebut harus seimbang.

Misalkan:
Unsur logam Lithium (Li) yang bermuatan 1+ akan bersenyawa dengan unsur Oksigen (O) yang bermuatan 2-.
Maka harus ada 2 buah atom unsur Li+ (agar total muatan 2+) untuk menyeimbangi sebuah atom unsur O2-, maka akan terbentuk senyawa Li2O.

Unsur logam Magnesium (Mg) yang bermuatan 2+ akan bersenyawa dengan unsur Oksigen (O) yang bermuatan 2-.
Karena muatannya sudah sama, maka sebuah atom Mg dan sebuah atom O bisa langsung berikatan menjadi senyawa MgO.

Unsur logam Alumunium (Al) yang bermuatan 3+ akan bersenyawa dengan unsur Belerang/Sulfur (S) yang bermuatan 2-.
Maka harus ada 2 buah atom unsur Al3+ (sehingga total muatan 6+) dan 3 buah atom unsur S2- (sehingga total muatan 6-) agar seimbang. maka akan terbentuk senyawa Al2S3.

Lalu tau darimana kita tentang muatan-muatan unsur tersebut?
Unsur-unsur logam selalu positif (+) sementara unsur-unsur nonlogam kebanyakan negatif (-). Untuk unsur logam dan nonlogam golongan A, mudah saja, bisa kita lihat dari elektron valensinya (golongan) atau mari lihat tabel berikut. Unsur-unsur segolongan sama muatannya. Misal muatan unsur O dan S (gol VIA) sama-sama 2-.


Sifat-sifat senyawa yang berikatan ionik adalah:
  1. Titik Lebur Tinggi
  2. Padatan bersifat isolator (tidak bisa menghantar listrik)
  3. Larutan dan Lelehan bersifat konduktor (menghantar listrik)
  4. Padat tapi rapuh

Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan antara unsur-unsur nonlogam dan unsur-unsur nonlogam. Ikatan ini terjadi karena antar unsur nonlogam saling berbagi elektron valensinya agar stabil. Dalan Ikatan Kovalen kita akan mengenal Kaidah Oktet, yaitu sebuah atom membutuhkan 8 elektron valensi agar stabil. dan Kaidah Duplet, yaitu sebuah atom (Khusus Hidrogen dan atom-atom berkulit 1) membutuhkan 2 elektron valensi agar stabil. Namun ketika memasuki materi tentang Bentuk Molekul nantinya, kita akan mengetahui bahwa banyak (banyak sekali!) senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet.

Ikatan kovalen sering sekali kita lihat di alam seperti H2O, CO2, O2, dsb. Nah, berdasarkan karakteristiknya Ikatan Kovalen dibagi-bagi lagi menjadi Kovalen Polar, Non-polar, Koordinasi, Tunggal, Rangkap Dua, dan Rangkap Tiga. Agar lebih mudah maka saya buatkan bagannya:


Pada ikatan ini kita akan mengenal pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas. Agar lebih mengerti coba lihat contoh senyawa air ini:

Bisa kita lihat pasangan elektron bebas adalah pasangan yang dimiliki unsur itu sendiri sementara pasangan elektron ikatan adalah pasangan elektron yang di-sharing dengan unsur lain. Ingat! Senyawa yang stabil elektron-elektronnya selalu berpasangan, tidak ada yang jomblo/sendiri.

Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan Kovalen Tunggal adalah ikatan kovalen yang hanya memiliki satu pasang elektron yang saling dibagi/terikat.
Contohnya adalah Gas Metana (CH4) mengapa demikian?
Atom Karbon (C) memiliki 4 elektron valensi sementara atom Hidrogen (H) memiliki 1 elektron valensi. Agar memenuhi kaidah oktet, maka C harus mengikat 4 elektron lagi, maka ia mengikat 4 atom Hidrogen membentuk senyawa CH4. Perhatikan diagram berikut!

Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Ikatan Kovalen Rangkap Dua adalah ikatan kovalen yang memiliki dua pasang elektron yang saling dibagi/terikat.
Contohnya adalah Gas Karbon Dioksida (CO2) mengapa demikian?
Atom Karbon (C) memiliki 4 elektron valensi sementara atom Oksigen (O) memiliki 6 elektron valensi. Agar memenuhi kaidah oktet, maka atom O harus mengikat 2 elektron lagi, sementara C memiliki 4 elektron jadi, bisa diserap oleh 2 atom O, sehingga membentuk senyawa CO2. Perhatikan diagram berikut!


Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga adalah ikatan kovalen yang memiliki tiga pasang elektron yang saling dibagi/terikat.
Contohnya adalah Gas Nitrogen (N2) mengapa demikian?
Atom Nitrogen memiliki 5 elektron valensi. Agar memenuhi kaidah oktet, maka atom tersebut harus mengikat 3 elektron lagi. Dan elektron tersebut dapat diambil dari sesamanya, sehingga membentuk senyawa N2. Perhatikan diagram berikut!


Setelah mengerti ikatan Kovalen berdasarkan banyak pasang ikatannya, kita dapat mengklasifikasikannya lagi berdasarkan tingkat kepolaranya atau perbedaan elektronegatifitasnya Mari perhatikan dengan seksama.

Ikatan Kovalen Polar
Ikatan Kovalen Polar adalah ikatan kovalen yang memiliki beda keelektronegatifan. Contoh mudahnya adalah HCl (Asam Klorida), H memiliki elektronegatifitas 2,20 sementara Cl memiliki elektronegatifitas 3,16. Atau contoh lain adalah molekul HF (Hidrogen Florida), H memiliki elektronegatifitas 2,20 sementara F 3,98.

Namun bila dihubungkan dengan Ikatan Kovalen berdasarkan banyak ikatannya, maka ikatan kovalen polar dapat diartikan sebagai ikatan yang memiliki pasangan elektron bebas di atom pusat. atau kalo kata orang kimia ikatan dengan resultan momen dipol ≠ 0. Bentuk molekulnya asimetris.

Contoh:

Ikatan Kovalen Nonpolar
Ikatan Kovalen Nonpolar adalah ikatan kovalen yang memiliki beda kelektronegatifan sangat kecil hingga tidak ada. Biasanya unsur-unsur yang berikatan dengan sesamanya (seperti O2, N2, H2, dsb) termasuk kedalam ikatan Kovalen Nonpolar karena tidak memiliki perbedaan elektronegatifitas.

Jika dihubungkan ke Ikatan Kovalen berdasarkan banyak ikatannya, maka ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan yang seluruh elektron di atom pusatnya berpasangan / tidak memiliki pasangan elektron bebas di atom pusat. orang kimia berkata "ikatan dengan resultan momen dipol = 0". Bentuk molekulnya simetris.

Contoh:

Ikatan Kovalen Koordinasi
nanti dulu, males nulis wkwkwk


Sifat-sifat senyawa yang berikatan kovalen adalah:
  1. Titik Lebur Rendah
  2. Mudah Menguap
  3. Tidak bisa mengantarkan listrik dalam bentuk apapun (pengecualian bagi Kovalen Polar)
  4. Sulit Larut dalam Air


Ikatan Metalik

Sesuai namanya metalik, Ikatan metalik artinya ikatan antara atom-atom dalam unsur logam. Ikatan metalik hanya terjadi dengan atom-atom sejenisnya, dan sering keliru dengan logam paduan (alloy) yaitu campuran logam yang terbentuk atas logam-logam yang berbeda seperti baja yang terdiri atas besi dan karbon atau baja tahan karat (stainless steel) yang terdiri atas besi, karbon, krom, dan nikel. oke topik bahasan kita bukan alloy, tapi ikatan metalik.

Jadi, kalau pada ikatan-ikatan sebelumnya elektron tersusun dengan rapih dan berpasang-pasangan, di ikatan metalik elektron-elektron itu bebas berpindah kesana kemari, karena itu disebut lautan elektron.






Karena itu, sifat ikatan metalik adalah:

  1. Mempunyai konduktivitas termal dan listrik yang tinggi dalam bentuk apapun.
  2. Berkilau dan memantulkan cahaya.
  3. Kebanyakan berbentuk padat.
  4. Dapat ditempa.
  5. Mempunyai variasi kekuatan mekanik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimia Unsur: Alkali dan Alkali Tanah

Kimia Unsur: Gas Mulia dan Halogen

Hereditas (Tautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah)